KESENIAN CILOKAQ SEBAGAI HIBRIDA BUDAYA LOKAL LOMBOK
Abstract
Hal ini disebabkan karena pemaknaan yang sangat luas tentang hibriditas lebih-lebih selalu dikaitkan dengan kebudayaan yang memiliki perangkat yang sangat luas. Dengan adanya istilah tersebut, bahkan kebudayaan mengalami penafsiran yang ditransmisikan pada kelompok lain melalui proses enkulturasi yang pada saatnya menimbulkan pandangan baru yang khas dalam memandang dunia dengan bentuk aturan-aturan yang dibakukan atas dasar konsesus bersama, sehingga memberi peluang terciptanya pilihan-pilihan yang konsisten dan sistematik berwujud gaya hidup, gaya pakaian, gaya bangunan, dan gaya seni.
Dari hal tersebut diatas dapat dikatakan bahwa kesenian cilokaq yang terdapat pada msyarakat Lombok merupakan produk budaya dari masyarakat Lombok sendiri tanpa mengesampingkan hibriditas budayanya. Kesenian cilokaq tersebut lahir dari interaksi sosial masyarakat dengan lingkungannya
Full Text:
PDFReferences
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Ridjal, Tadjoel. 2004. Tamparisasi Tradisi Santri Pedesaan Jawa. Surabaya: Yayasan Kampusiana.
__________1991. Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Nusa Tenggara Barat. Depdikbud.
Spradley, James P.1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Moleong, J. Lexy.2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustiarep, Lalu. 2001. Mengenal Musik Tradisional Cilokaq. Sakra: LKMD.
Duija, I Nengah. 2009. Cilokaq In Oral Tradition. E-jurnal.
Stockhammer, Philyp Wolfgang. 2012. Conceptualizing Cultural Hybridization A Transdisciplinary Approach. ebooksclub.org
DOI: https://doi.org/10.35200/solid.v11i2.521
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Solid
Jalan Kampus Universitas Teknologi Mataram Kekalik Jaya Kota Mataram Prov. NTB - 83126
Telp:082 339 778 340
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Statistic Pengunjung
